Refrigerant R32

Category :

Refrigerant R32 atau yang dikenal juga dengan nama kimia Difluoromethane (CH?F?) adalah salah satu jenis gas pendingin generasi terbaru yang digunakan pada sistem air conditioner (AC) dan berbagai perangkat pendingin lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, R32 semakin populer dan banyak digunakan karena menawarkan berbagai keunggulan dibanding refrigerant sebelumnya, seperti R22 dan R410A.

Mengapa R32 Dikembangkan?

Sebelum R32, refrigerant seperti R22 telah digunakan secara luas. Namun, R22 tergolong sebagai HCFC (Hydrochlorofluorocarbon) yang diketahui dapat merusak lapisan ozon dan memiliki potensi pemanasan global yang tinggi. Kemudian hadir R410A, yang lebih aman terhadap ozon, namun masih memiliki Global Warming Potential (GWP) yang tinggi, yaitu sekitar 2.088.

Sebagai solusi, dikembangkanlah R32 yang memiliki GWP jauh lebih rendah, yakni sekitar 675 — sekitar 70% lebih rendah dibanding R410A. Artinya, R32 memberikan dampak yang jauh lebih kecil terhadap pemanasan global.

Refrigerant R32 merupakan freon yang baru mulai digunakan per januari 2015 di Indonesia, digunakan untuk sistem pendingin udara / AC, memiliki tekanan cukup tinggi dan mampu terbakar, oleh karenanya dalam penanganannya perlu diperhatikan dengan lebih teliti dan seksama.

SIFAT FISIK REFRIGERANT R32 (FREON)

Formula Molekul CH2F2
Berat Molekul52,02
Titik Didih 101,3KPa (°C)-51,70
Titik Beku 101,3KPa-136,00
Densitas 30°C (kg/m3)958,00
Suhu Kritis (°C)78,20
Tekanan Kritis (MPa)5,80
ODP0
GWP550,00

Refrigerant 407c merupakan campuran azeotrop dari R32, R125 , R134a, penggunaanya juga  harus dibalik, dimana fase liquid yang dimasukkan dalam sistem, untuk penambahan freon tidak disarankan, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, freon pada mesin harus dikuras, dan digantikan dengan yang baru, digunakan biasanya untuk sistem pendingin udara /suhu tinggi.

”INDEKS

Kemurnian> 99,90%
Kandungan Air< 0,001%
Keasaman< 0,00001%
Residu Penguapan< 0,01%
Kadar Klorida
Penampakan Tidak Berwarna dan Jernih
Aroma Tidak Beraroma
Karakteristik dan Keunggulan Refrigerant R32
  • Lebih Ramah Lingkungan

R32 tidak merusak lapisan ozon (Ozone Depletion Potential = 0) dan memiliki GWP yang lebih rendah. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk sistem AC yang lebih berkelanjutan.

  • Efisiensi Energi Lebih Tinggi

R32 memiliki kapasitas pendinginan yang lebih baik dibandingkan refrigerant lain. Dengan volume lebih sedikit, ia mampu menyerap dan melepaskan panas lebih efisien, sehingga AC menjadi lebih cepat dingin dan hemat energi.

  • Lebih Mudah Didaur Ulang

Berbeda dengan R410A yang merupakan campuran dua gas, R32 adalah gas tunggal (single component). Hal ini membuat proses daur ulang lebih mudah dan biaya servis jadi lebih efisien.

  • Tekanan Kerja Stabil

R32 memiliki tekanan kerja yang mirip dengan R410A, sehingga produsen AC tidak perlu mengubah desain komponen secara signifikan. Namun, karena sifatnya lebih efisien, AC yang menggunakan R32 umumnya lebih ringkas dan ringan.

  • Sedikit Mudah Terbakar (A2L)

erlu dicatat bahwa R32 tergolong gas yang sedikit mudah terbakar, meskipun tingkatnya rendah dan aman digunakan jika ditangani sesuai prosedur. Oleh karena itu, pemasangan dan pengisian R32 harus dilakukan oleh teknisi profesional.

Aplikasi R32 di Dunia Industri

Saat ini, R32 banyak digunakan pada AC rumah tangga, AC split, hingga sistem VRF (Variable Refrigerant Flow). Banyak produsen ternama seperti Daikin, Panasonic, LG, dan Sharp telah menggunakan R32 pada produk pendingin terbaru mereka karena lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Refrigerant R32 adalah solusi cerdas untuk kebutuhan pendinginan masa kini. Dengan efisiensi energi yang tinggi, dampak lingkungan yang rendah, dan performa yang handal, R32 menjadi pilihan ideal bagi konsumen maupun industri yang ingin beralih ke sistem AC yang lebih modern dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.